Hilangmu Rinduku

Ini di luar dugaan, ternyata untuk kesekian kali jatuh cinta ....

Perlahan tapi pasti, kamu buatku menikmati manisnya dari sebuah kata yang penuh makna. Dan baru ku sadari, kata yang selama ini aku hindari sekarang menghampiri lagi.

Cinta. Kamu biarkan cinta menyapaku, tapi untuk apa? Untuk siapa? Aku ke kamu atau kamu ke aku? Atau kita berdua?

Sulit untuk menolak jatuh cinta kepadamu. Kata sayangmu, sapaan pagimu dan ucapan "Good Night"mu yang sederhana adalah kebahagiaan HQQ ku. Aku mulai terbiasa akan hadirmu, walau hanya lewat handphone. Setiap kali namamu muncul di layar handphone, kesenangan selalu menggerogotiku.

Beruntunglah kamu. Kamu adalah pria dari beberapa pria yang mendekatiku, yang ku berikan kesempatan masuk ke dalam kehidupanku, bersemayam di relung hatiku.

Hilangmu Rinduku-Virya-Anisa

Kamu adalah tipe pria yang dulu tak pernah terlintas di benakku. Sama sekali tidak pernah. Membayangkan tipe pria seperti mu saja aku eneg, apalagi bisa jatuh cinta. Sungguh, ini di luar dugaanku. Teman-temanku selalu mengingatkan soal kamu - soal tipe - agar tidak mengubah pertemanan kita ke arah yang lebih lanjut lagi. Namun pada akhirnya, semua akan jatuh cinta tanpa memiliki alasan yang dibuat-buat.

Kamu bukan seburuk-buruknya tipe, hanya saja perbedaan yang menurutmu bisa menyatukan ini membuatku kurang sreg.

Aku tidak ingin pertemanan kita berubah status jadi pacaran, aku tidak suka itu walaupun cinta ada untukmu. Aku hanya ingin kita yang seperti ini, saling mengabari, saling perhatian tanpa ada status yang pasti. Aku bukan wanita yang ingin membutuhkan kepastian dalam berhubungan-dalam konteks pacaran. Seenggaknya, aku tau kamu punya perasaan yang sama, itu sudah lebih dari cukup :")

Sekalipun kamu punya perasaan yang sama terhadapku, aku harap kamu mengerti apa yang aku inginkan. Toh kita pernah membahas ini. Jika aku dan kamu nanti akan menjadi "kita", semoga dengan status halal.

Tapi belakangan ini kenapa kamu tiba-tiba menghilang? Intensitas obrolan kita mulai berkurang, yang awalnya sehari sekali sekarang seminggu tiga kali :"). Sapaan pagimu dan notif missed call darimu juga ikut menghilang entah kemana. Aku percaya ini rindu. Apa kamu pikir dipermainkan rindu itu menyenangkan? Apa kamu sedang bermain-main dengan rindu? Hilangmu rinduku.

Jangan bilang kamu yang butuh kepastian. Maaf aku tidak pernah bermaksud memberi harapan palsu dengan menanggapi semua chat manismu. Sama sekali tidak berniat seperti itu. Aku hanya nyaman ngobrol denganmu, menghabiskan malam-malam yang sendu dengan bercerita tentang harimu atau hariku. Aku peka kok saat kamu membahas soal hati, tapi aku berusaha mengalihkan pembicaraan. Aku tidak ingin bermain soal perasaan lagi, pacaran sama saja bermain api cinta bagiku, dan aku rasa kamu tahu itu.

Jika hilangmu kali ini karena ingin mencoba bebas dariku, aku mengerti. Jika aku di posisimu, aku pun akan terluka. Aku tau itu sakit, nyesek. Tapi untuk kali ini saja jangan seperti ini, ku mohon. Kehilanganmu, aku seperti kehilangan separuh aku. Aku egois memang, tapi tolong bebaskan aku dari rasa sesak ini.

Aku rindu.
Aku rindu.
Aku rindu.

Aku yakin, jika kita berjodoh alam akan membantu menggerakkan kita, alam pasti akan mendekatkan kita berdua, bukan salah satu dari kita.

Jodoh adalah cerminan diri dan jika kamu adalah jodohku, kamulah cermin terbaikku.