Kita; Abu-Abu

Tiada masa paling indah, masa-masa di sekolahTiada kisah paling indah, kisah-kasih di sekolah

Sepotong lirik lagu itu ku benarkan saat aku telah menamatkan sekolah menengah atasku. Saat-saat dimana aku mulai mengenal arti kata cinta. Saat-saat aku mulai merasa apa yang namanya rindu. Dan saat-saat aku mengerti kenapa patah hati bisa sesakit-sakitnya.Bermula dari dia. Dia yang mengenalkanku pada cinta, menerbangkanku sampai ke langit.  Dia yang buatku rindu, buatku gelisah saat dia tak di sekolah, buatku khawatir jikalau dia sedang sakit dan berkat dia pula aku bisa sakit sesakit-sakitnya. Patah sepatah-patahnya. Hancur sehancur-hancurnya.

***

“Selamat sore semuanya”
“Sore”
“Langsung saja yaa.. Nama kakak Randi Taufik, kakak sementara kuliah di jurusan broadcasting.”
Begitulah kira-kira perkenalan singkat Kak Randi yang dari awal perkenalan itu telah buatku jatuh hati. Awalnya biasa saja saat melihatnya ngobrol dengan senior-seniorku yang ternyata teman komunitasnya. Wajahnya tak terlalu tampan, kulitnya pun tak terlalu putih, namun tatapannya serta senyum pamer giginya buatku terpesona.

***

Kedekatanku dengan Kak Randi bukan hanya saat kelas cekrek saja, lebih dari itu. Saking senangnya menanggapi antusiasku terkadang sepulang kelas cekrek Kak Randi mengajakku untuk jalan-jalan sekaligus mengajariku untuk mengambil gambar dengan berbagai macam dan teknik foto. Aku yang memilih untuk praktek foto tetap diajarkan untuk cara membuat video, katanya aku berpotensi dalam hal editing.

***

Komputer semua sudah ku matikan, lampu serta AC ku matikan. Kak Randi mengunci pintunya dan aku bergegas pulang tapi masih sempat dicegatnya. 
“Aku antar”
“Ga usah kak. Pulang sendiri saja.” Kataku mencoba tersenyum biar seakan-akan tidak menjadi masalah kalau aku pulang sendirian.
“Aku antar.” Singkat dan jelas, Kak Randi menarik tanganku ke arah parkiran motor dan langsung mengantarku ke rumah walaupun sebelumnya ditawari untuk makan dulu.
Sebelum pergi Kak Randi bilang bahwa dia akan menelponku malam ini dan meminta untuk tidak menonaktifkan hp, aku pun mengiyakan. Malamnya saat Kak Randi menelpon tak ada yang spesial dari pembicaraan kami, seperti biasa Kak Randi hanya bercerita tentang komunitasnya, tentang dosen yang katanya sering beri dia dan teman-temannya harapan palsu dan yang paling terakhir sebagai penutup Kak Randi akan memberikanku wejangan terkait pria-pria zaman sekarang. Dia mengatakan seakan-akan tidak ada pria yang lebih baik darinya, hal inilah yang sering buat aku berharap bahwa Kak Randi lah yang menjadi priaku.

***

“Ada video di folder vgs yang bernama “Putihku”. Silakan dinonton. Setelah nonton terserah kamu mau disalin atau tidak tapi ku mohon, tolong segara hapus video itu.” Segera setelah ku baca pesan itu, kubuka file video yang dimaksud.

Putihku. Video berdurasi 2 menit yang didalamnya berisi tentangku, video diriku dari mulai praktek, keseharian di sekolah bahkan saat membantunya mengajar. Ia dengan sengaja merekam aktivitasku secara diam-diam. Narasi yang diucapkannya membuatku tersentuh, terlebih saat 60 detik terakhir. Wajahnya muncul di layar dan mengatakan...
“Hai. Kau tahu saat kau pergi berlibur aku merasa jadi tahanan. Kenapa? Karena rindu yang kau buat telah menyanderaku dalam kesendirian. Tahukah kau bahwa aku berusaha membodohi rindu yang kau beri padaku? Terus berdebar ragaku menanti dirimu. Ada luka yang mengucap namamu. Aku sadar aku tak pantas melakukan hal ini, namun maaf. Beribu-ribu maaf. Tanpa permisi aku telah mengganggumu, tanpa rasa bersalah aku berusaha mengambil hatimu dan betapa kurangajarnya aku memberikan video singkat ini dengan mengatakan bahwa ada banyak rindu untukmu tapi nyatanya setelah kau menonton video singkat ini aku tak ada lagi di hari-harimu. Aisyah Rhea dengan nama Tuhan aku bersumpah bahwa tak akan ada wanita yang bisa ku cintai dengan sangat selain kamu. Tak ada yang mampu buatku bahagia, selain kamu. Dan kamu harus tahu sampai matipun I WILL ALWAYS LOVE YOU”
Buku Asmaraloka SMA

Cerita lengkapnya ada di buku Asmaraloka SMA terbitan DivaPress yang merupakan antologi cerita pendek komunitas Kami Sahabat Pena. Cerpen Kita;Abu-Abu pun termasuk di dalamnya. Sila order WA (0838-4699-4520) atau Instagram @kosanapublisher.