Review Buku "Kami (Bukan) Sarjana Kertas"



Judul: Kami (Bukan) Sarjana Kertas
Penulis: J.S Khairen
Penerbit: Bukune
Tahun Terbit: 2019
Ketebalan: 366 hal
ISBN : 978-602-220-385-8

Di Kampus UDEL, terjebaklah tujuh mahasiswa yang hidup segan kuliah tak mau. Mereka terpaksa kuliah di kampus yang Google saja tak dapat mendeteksi. Cobalah sekarang Anda googling "Kampus UDEL," takkan bertemu!
Akankah mereka bertahan di kampus yang amburadul ini? Sekalipun iya, bisakah mereka jadi sarjana yang tidak sekadar di atas kertas?

〰️〰️

    Menurutku, Kami (Bukan) Sarjana Kertas merupakan novel yang cukup membosankan. Ekspektasiku sangat tinggi terhadap buku tebal 366 halaman ini, terlebih buku ini aku baca setelah mendapat gelar sarjana.

    Ada beberapa bagian yang terkesan tidak konsisten, termasuk pendeskripsian tokohnya. Cerita seakan-akan ingin cepat-cepat disudahi, kesannya dilompat-lompat, tau-tau sudah begini, tau-tau sudah begitu. Kejadian per kejadian tidak rapi. Asli, bosan banget. Bacanya juga pengen dilompat-lompat aja.

    Walopun begitu, Kami (Bukan) Sarjana Kertas ini punya banyak pesan yang bisa dipetik. Jikalau kita peka dengan apa yang terjadi dalam cerita, kita akan menemukan jutaan 'makna' yang sebenarnya. Penulis mengindahkan setiap tokohnya, tiap tokoh diberi nyawa. Problematika yang disajikan adalah problematika riil yang sering dialami oleh para mahasiswa tingkat akhir, mahasiswa DO, dan fresh graduate.

    Lalu, sebenarnya apa sih maksud dari (Bukan) Sarjana Kertas? Menurutku adalah sarjana yang bukan hanya terfokus pada nilai IPK dan cumlaudenya, akan tetapi sarjana yang ketika lulus tapi sudah memiliki skill. Buktinya, tujuh tokoh tersebut bisa menjadi apa yang mereka inginkan dengan kemampuan yang mereka miliki.

    Makna apa yang dimaksud? Silakan baca sendiri. Nikmatilah perjalanan hidup menjadi dewasa oleh ketujuh tokoh ini.

    Novel ini direkomendasikan (banget) untuk para mahasiswa baru untuk mengetahui seberapa dilemanya senior² tingkat akhir🤭