Review Buku "Pria Posesif Wanita Sensitif"


 

Judul : Pria Posesif Wanita Sensitif

Penulis : Weda S Atmanegara

Penerbit : Caesar Media Pustaka

Tahun terbit : 2021

Ketebalan : 218 Halaman

ISBN : 978-602-5964-30-5


BLURB

BANYAK anggapan pria dan wanita sangatlah berbeda, khususnya dalam cara berpikir. Hingga tak dipungkiri kadang perbedaan itu memicu pertengkaran di antara mereka. Ada saja penyebab timbulnya kesalahpahaman antara keduanya hingga akhirnya mereka bertengkar. Dari sudut pandang pria, wanita dikata rumit, sedang bagi wanita, pria dikata keras kepala.


Di dalam buku ini, kamu akan menemukan pembahasan tentang segala hal yang berkaitan dengan pria dan wanita, bagaimana cara memperlakukan pria dan wanita, serta bagaimana cara menghargai pria dan wanita. Cintai pasanganmu dengan berusaha mencari jawaban atas 'ketidaknormalan' sikapnya.

-----------

Dalam hubungan, kita sering kali menemui dinamika yang unik antara pasangan. Salah satu dinamika yang menarik perhatian adalah ketika seorang pria memiliki sifat posesif sementara pasangannya, seorang wanita, memiliki sifat yang sangat sensitif. Pada buku ini sebenarnya tidak hanya mengangkat isu posesif dan sensitif melainkan bagaimana sih wanita dan pria itu? Fakta-fakta menarik dari wanita dan pria. Cara berpikir wanita dan pria, bahkan sampai urusan ranjang antara wanita dan pria.


Dalam setiap hubungan juga, perbedaan adalah hal yang lumrah. Apa yang membuatnya berharga adalah kemampuan untuk saling melengkapi dan tumbuh bersama. Pria posesif dan wanita sensitif mungkin memiliki tantangan tersendiri, tetapi dengan komunikasi yang baik dan niat untuk saling memahami, dinamika ini bisa menjadi kesempatan untuk memperkuat ikatan emosional dan membangun hubungan yang seimbang. Kuncinya adalah mengenali keunikan masing-masing dan bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bersama.


Buku ini beris 101 halaman tentang wanita, 83 halaman tentang pria, dan 24 halaman untuk wanita dan pria. Dari jumlah halaman pun kita bisa tahu bahwa membahas tentang wanita itu cukup menarik. Wanita dengan keunikannya adalah makhluk yang luar biasa dan menakjubkan. Wanita sering dianggap sebagai misteri yang sulit dimengerti, tetapi dengan pendekatan yang tepat, mereka dapat menjadi mitra hidup yang mudah untuk berkomunikasi dan memahami.


Pun dengan pria yang menggunakan pemikiran logis dan analitis dapat membawa kontribusi positif dan nilai tambah dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk dalam konteks hubungan. Pria yang punya takaran kesetiaan yang berbeda-beda, ego yang sangat tinggi, sulit menyimpan rahasia, tidak suka diatur, dan pria yang cenderung percaya pada pujian yang dilontarkan wanita tentu menjadi unik pula.


Dan aku yakin di balik kelemahan dan kelebihan seorang wanita dan pria, semua akan bisa teratasi selama masing-masing saling memahami apa yang sebenarnya masing-masing inginkan dan butuhkan.


Buku yang memiliki ketebalan saampai 218 halaman ini membuat stabilo-ku cepat habis hehehe. Bagaimana tidak, banyak hal-hal penting yang--menurutku--perlu ditandai. Tak jarang aku merasa lewat buku ini aku memberi kode, entah pada siapapun itu. Hal ini dikarenakan buku ini bisa mewakili perasaanku (sebagai wanita) hahaha.


Dari buku ini juga aku jadi tahu "Ohh ternyata pria juga gini ya?" hmm wkwk.


Buku ini menarik banget untuk kalian yang sedang mempelajari karakter pasangan atau lawan jenis. Agar jadi tahu bagaimana harus bertindak, bagaimana menyenangkan hati pasangan, dan bisa menerima kelemahan serta kelebihan pasangan. 


"Jika kita masih menemukan sisi manja dari--wanita--pasangan kita, maka berkega hatilah karena artinya kita masih spesial baginya. Tetapi, jika kita sudah tidak lagi menemukan kemanjaan yang biasa ditunjukkan pada kita, maka mulailah introspeksi diri. Sebab, tidak ada yang lebih menakutkan dari seorang wanita kecuali ketika sudah hilang sifat manjanya pada kita dan memilih untuk melakukan semuanya sendiri." Hal 19.

"Pria bisa menjadi sangat kesal saat ketahuan melakukan kesalahan atau merasa tidamk lebih pintar dari pasangannya. Oleh karena itu, wanita sebaiknya lebih bijak dalam berkata-kata supaya tidak terkesan menyalahkan atau mengkritik apalagi di depan orang banyak." Hal 115